Puasa Segera Tiba,  Eit Jangan Kuatir Soal Hubungan Seks Ini 6 Tips agar Tidak Mengganggu Ibadah

Ilustrasi (dok:net)

JAKARTA (Surya24.Com)  – Siang hari di bulan Ramadhan, hubungan intim suami istri yang asalnya halal bahkan bisa bernilai pahala, menjadi terlarang. Ini didasarkan pada sebuah riwayat Abu Hurairah RA, ia berkata, “Suatu hari kami duduk-duduk di dekat Nabi SAW. Kemudian datanglah seorang pria menghadap beliau.

Lalu pria tersebut mengatakan, “Wahai Rasulullah, celaka aku.” Nabi  berkata, “Apa yang terjadi padamu?” Pria tadi lantas menjawab, “Aku telah menyetubuhi istri, padahal aku sedang puasa.”

 

Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau memiliki seorang budak yang dapat engkau merdekakan?” Pria tadi menjawab, “Tidak”.

 

Nabi  bertanya lagi, “Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?” Pria tadi menjawab, “Tidak”.

 

Nabi bertanya lagi, “Apakah engkau dapat memberi makan kepada 60 orang miskin?” Pria tadi juga menjawab, “Tidak”.

 

Abu Hurairah berkata, “Nabi lantas diam. Tatkala kami dalam kondisi demikian, ada yang memberi hadiah satu wadah kurma kepada Nabi. Kemudian beliau berkata, “Di mana orang yang bertanya tadi?” Pria tersebut lantas menjawab, “Ya, aku.”

 

Nabi mengatakan, “Ambillah dan bersedakahlah dengannya.” Kemudian pria tadi mengatakan, “Apakah akan aku berikan kepada orang yang lebih miskin dariku, wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada yang lebih miskin di ujung timur hingga ujung barat kota Madinah dari keluargaku. ”

 

Nabi  lalu tertawa sampai terlihat gigi taringnya. Kemudian beliau berkata, “Berilah makanan tersebut pada keluargamu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

 

Demikian juga dalam al-Qur’an juga ditegaskan bahwa berhubungan suami istri hanya dihalalkan pada malam hari berdasar firman Allah SWT:

 

??????? ?????? ???????? ?????????? ????????? ????? ????????????? ? ????? ??????? ??????? ?????????? ??????? ???????? ? ?????? ??????? ????????? ???????? ????????????? ???????????? ??????? ?????????? ??????? ???????? ? ?????????? ?????????????? ???????????? ??? ?????? ??????? ??????

 

“Dihalalkan bagi kalian pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kalian. Mereka adalah pakaian bagi kalian, dan kalianpun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kalian tidak dapat menahan nafsu kalian, karena itu Allah mengampuni kalian dan memberi maaf kepada kalian. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian.” (al-Baqarah [2]: 187.

 

Berdasarkan ayat ini, berarti mafhum mukholafahnya, berhubungan suami istri pada siang hari dilarang.

 

Perbuatan Tercela

 

 Para ulama sepakat, tulis hidayatulah.com, berhubungan intim suami istri di siang bulan Ramadhan termasuk dosa besar karena dalam Hadits disebut sebagai suatu kebinasaan. Pelakunya bukan saja harus mengqada’ tetapi juga harus membayar kafarah dengan memilih di antara tiga hal yaitu, membebaskan satu orang budak. Jika tidak diperoleh, berpuasa dua bulan berturut-turut.  Jika tidak mampu juga, memberi makan kepada 60 orang miskin.

Adapun orang yang membatalkan puasanya di bulan Ramadhan bukan karena jima’, tidak terkena kafarah, tetapi hanya menggantikannya di luar bulan Ramadhan.

 

Bentuk kafarah ini untuk menebus kesalahan berhubungan intim di bulan Ramadhan karena mulianya bulan tersebut. Adapun  pelanggaran yang sama di luar  bulan Ramadhan seperti puasa qadha’ dan puasa sunnah tidak berlaku kafarah.

 

Adapun orang yang melakukan hubungan suami istri karena lupa, hukumnya sama dengan orang yang lupa puasa. Dalam hal ini  tidak membatalkan puasanya dan juga tidak mewajibkan denda (kafarah).

 

Para ulama menjelaskan hubungan suami istri di bulan Ramadhan itu betul-betul sampai ke tingkat ghiyabul hasyafah fi farjil mar’ah. Maksudnya, kemaluan suami benar-benar melakukan penetrasi ke dalam kemaluan istrinya. Sedangkan bila tanpa penetrasi, meski pun sampai inzal (ejakulasi), hanya membatalkan puasa saja, tanpa ada kewajiban denda kafarah.

 

Makanya para ulama mencela orang yang sengaja melakukan hubungan intim di siang hari bulan Ramadhan. Jika sudah terlanjur, maka harus segera bertaubat dan membayar denda sesuai kemampuannya dengan mengambil salah satu dari ketiganya.

 

Mengatur Waktu

 

Setiap pasangan suami istri harus mengatur waktu berhubungan seks di bulan Ramadhan. Jangan sampai keintiman tersebut akan mengganggu ibadah puasa yang tengah dilaksanakan. Karena, dengan sengaja melaksanakan hubungan seks di siang hari ketika berpuasa termasuk ke dalam kategori dosa. Bukan hanya sekadar membatalkan puasa, tapi juga ada hukum dan ketentuan khusus mengenai denda atau kafarat atas perbuatan tersebut.

 Aturan berhubungan seks di bulan Ramadhan ini sudah tercantum dalam Al Quran berikut ini. “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.” (Al Baqarah: 187).

 

Ayat ini menerangkan bahwa suami istri hanya diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual di atas bulan Ramadhan pada malam hari. Juga dijelaskan larangan untuk melakukannya ketika tengah beri’tikaf di dalam masjid. 

 

Saat bulan puasa tiba, tulis viva.id, tidak sedikit pasangan suami istri yang repot mengatur berhubungan seks. Untuk itu, berikut adalah ulasan tentang tips berhubungan seks di bulan Ramadhan yang disadur dari berbagai sumber. 

 

  1. Tentukan Waktu 

 Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengatur dan juga menentukan waktu yang tepat untuk bercinta. Ada baiknya, kamu dan pasangan dapat memanfaatkan waktu usai berbuka puasa atau setelah melaksanakan ibadah sholat tarawih, yaitu sekitar pukul 9 malam. 

 

 Karena, bila lebih dari waktu itu khawatir kamu dan pasangan kelelahan sampai melewatkan sahur. Sementara bila dilakukan sebelum waktu itu, khawatir kamu dan pasangan masih belum mempunyai tenaga yang cukup karena baru berbuka puasa. 

 

2.Niatkan Sebagai Ibadah

Bulan puasa, segala amalan yang diniatkan sebagai ibadah maka akan mendapatkan pahala yang berlipat. Begitu pula dengan berhubungan seks di bulan Ramadhan. Melaksanakan hubungan intim dengan pasangan yang halal juga akan mendapatkan pahala. Lipatgandakan pahala dengan meniatkan sebagai ibadah bukan melampiaskan nafsu semata. 

  1. Segera Mandi Wajib

 

Sebagai seorang umat muslim, kita harus mandi junub atau mandi wajib usai berhubungan seks di Bulan Ramadhan, baik itu di bulan puasa atau di bulan lainnya. Mandi junub atau mandi besar ini ditujukan untuk membersihkan tubuh dari hadas besar, agar dapat kembali melaksanakan ibadah, seperti sholat dan puasa dengan lancar.

 

Jangan sesekali menunda mandi wajib usai berhubungan seks. Karena bila ditunda-tunda justru akan berujung kelupaan atau malah terlewat kesempatannya. Bila di bulan puasa, jangan lupa untuk menyegerakan mandi junub sebelum memasuki waktu subuh supaya kamu dalam keadaan suci ketika melaksanakan puasa nanti. 

 

  1. Jangan Terlalu Terlena

 

Hal ini tidak kalah penting dari tips berhubungan seks di bulan Ramadhan. Karena saat bulan puasa durasi bercinta akan mengalami perubahan. Bila kamu dan pasangan memilih waktu berhubungan sebelum waktu sahur atau sebelum imsak, maka pilihlah berhubungan secara cepat yang tidak memerlukan waktu yang lama. 

 

Hal ini akan sangat cocok dilakukan di bulan puasa karena selain menyenangkan, berhubungan secara cepat juga praktis dilaksanakan bila kamu dan pasangan hanya mempunyai waktu yang terbatas. Akan tetapi, jangan terlena dan jadi kelewat waktu, ya. 

 

  1. Siapkan Asupan Nutrisi 

Supaya energi tubuh tetap stabil dan perfoma berhubungan seks di bulan Ramadhan ini tetap terjaga, jangan lupa untuk menyiapkan asupan nutrisi yang memadai. Pastikan juga bahwa menu makanan kamu dan pasangan mengandung gizi seimbang, termasuk karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin.

 

Bila perlu, pemenuhan nutrisi bisa dilakukan dengan cara menambahkan suplemen vitamin dan mineral yang umumnya dilakukan ketika waktu sahur. Lakukan konsultasi dahulu dengan dokter untuk memilih asupan suplemen terbaik sesuai dengan kebutuhan kamu dan pasangan. 

 

Bila perlu, pemenuhan nutrisi bisa dilakukan dengan cara menambahkan suplemen vitamin dan mineral yang umumnya dilakukan ketika waktu sahur. Lakukan konsultasi dahulu dengan dokter untuk memilih asupan suplemen terbaik sesuai dengan kebutuhan kamu dan pasangan. 

  1. Percaya Diri 

 

Seperti yang sudah disinggung di awal bahwa hukum berhubungan seks di bulan Ramadhan adalah diperbolehkan. Asalkan bercinta ini dilaksanakan setelah waktu berpuasa. Nah, tips yang satu ini sangat penting yaitu menumbuhkan rasa percaya diri dan juga menjauhkan pikiran dari rasa bersalah. Hal ini untuk lebih terkoneksi dan membangun keintiman dengan pasangan. 

 

Nah meski menjalani ibadah puasa kedekatan kamu dengan pasangan tetap terjaga. Bahkan dibuan penuh berkah ini syahdan pahala dilipat gandakan terjadi hubungan suami istri dengan pasangan yang halal dengan catatan diniatkan sebagai ibadah. Selamat melaksanakan ibadah puasa.